Daftar Haji Khusus ONH plus Jakarta 2013

Biro haji Umrah penyelenggara Travel Haji info harga biaya Umrah plus 2013 kuota Depag ongkos naik haji paket murah

Tolak ukur mampu berhaji

Apa saja tolak ukurnya mampu dalam berhaji ? Tolok ukur mampu dalam berhaji telah ditafsirkan dalam hadits, yaitu memiliki bekal dan kendaraan. Namun, tolok ukur dalam hal ini lebih umum dari hal tersebut. Barangsiapa yang mampu berangkat menuju Mekkah dengan berbagai sarana yang ada, maka dia wajib berhaji dan berumrah. Apabila dia mampu berjalan dan mengangkut barangnya, atau menjumpai orang lain yang dapat mengangkutnya, maka dia wajib berhaji dan berumrah. Demikian pula, jika dia mampu membayar biaya transportasi untuk menggunakan alat transportasi modern seperti kapal laut, mobil, dan pesawat, maka haji dan umrah wajib baginya.

Apabila dia memiliki bekal dan kendaraan untuk berhaji, namun tidak mampu menemukan orang yang bisa menjaga barang dan keluarganya, atau dia tidak memiliki uang untuk dinafkahkan kepada keluarganya selama dia berhaji, maka haji tidak wajib baginya karena adanya masyaqqah. Demikian pula, apabila ternyata jalur perjalanan adalah jalur yang rawan atau dia khawatir akan adanya perampok, adanya pajak yang teramat memberatkan, atau waktu tidak cukup untuk sampai ke Mekkah, atau dia tidak mampu menaiki berbagai alat transportasi yang ada dikarenakan sakit atau adanya bahaya, maka kewajiban haji gugur darinya dan dia wajib mencari orang untuk menggantikannya berhaji apabila dia memiliki kemampuan finansial untuk itu. Apabila dia tidak memiliki kemampuan finansial untuk itu, maka haji tidak wajib baginya.

Dari penjelasan beliau di atas, tolok ukur mampu dalam berhaji adalah sebagai berikut:

  • Memiliki bekal dan kendaraan yang bisa mengantarkan seorang untuk berhaji ke Mekkah. Jika tidak memiliki kendaraan, maka dia memiliki kemampuan finansial untuk membiayai perjalanan haji yang akan ditempuhnya.
  • Meninggalkan uang sebagai nafkah keluarganya selama ditinggal berhaji. Ini merupakan pendapat jumhur[1]
  • Ada orang yang mampu menjaga barang dan keluarganya.
  • Adanya keamanan selama melakukan perjalanan, baik keamanan yang terkait dengan jiwa maupun harta.
  • Perjalanan berhaji memungkinkan untuk dilakukan oleh jama’ah haji ditinjau dari segi fisik jama’ah dan waktu.
Bagi kaum muslimin yang memenuhi semua ketentuan di atas, haji wajib untuk dilaksanakan olehnya.

Kami menghimbau diri kami dan kaum muslimin untuk memprioritaskan penunaian kewajiban berhaji daripada sekedar memenuhi hasrat memiliki harta yang tidak urgen seperti mobil dan kebutuhan-kebutuhan non primer  lainnya. Terdapat ancaman bagi mereka yang telah mampu untuk berhaji namun tidak menunaikannya.
Kepala Suka Nuu Waar (papua Barat) Umrah

Kepala Suka Nuu Waar (papua Barat) Umrah

Guna menguatkan keislaman sekaligus memberikan semangat menyebarkan dakwah Islam di bumi Nuu Waar, sebanyak 130 kepala suku dari Nuu Waar akan menunaikan ibadah umrah, pertengahan April mendatang.

''Kepala-kepala suku dari berbagai kabupaten, baik Papua maupun Papua Barat (Nuu Waar) ini akan berangkat secara bertahap,'' jelas Ustaz Fadzlan Gharamatan kepada Republika  Selasa (9/4).

Ia menjelaskan, umrah para kepala suku ini diprakarsai Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Pusat. Menurut Ustadz Fadzlan Gharamatan, Ketua Umum AFKN, keberangkatan para kepala suku ini merupakan buah dari silaturahim kepada lembaga-lembaga yang peduli dengan Islam.

"Alhamdulillah, dari silaturahim itu, beberapa lembaga peduli dengan upaya penyebaran dan pengembangan dakwah Islam di Nuu Waar, " jelas ustadz kelahiran Patipi, Fakfak, Nuu Waar itu.

Sejumlah lembaga yang peduli memberangkatkan umrah para kepala suku di Nuu Waar antara lain: YBMBRI-BRI, Atase Agama Kedutaan Arab Saudi,  Travel Mihrab Qalbi, dan RM Cibiuk.

Untuk pemberangkatan tahap pertama 9 April 2013, diberangkatkan YBMBRI. Tahap kedua, diberangkatkan Travel Mihrab Qalbi, 13 April 2013. Tahap ketiga, akan diberangkatkan Rumah Makan Cibiuk 21 April 2013. Terakhir, tahap keempat, akan diberangkatkan Atase Agama Kedutaan Arab Saudi 25 April 2013.

Ustadz Fadzlan menjelaskan, para kepala suku yang akan menunaikan umroh ini ada yang sudah lama masuk Islam, tapi sebagian lainnya baru saja memeluk Islam. “Ada yang baru satu tahun lalu, bahkan ada juga yang baru enam bulan masuk Islam,” terang Ustadz Fadzlan.

Lebih lanjut Ustadz Fadzlan menjelaskan, keinginan para kepala suku ini masuk Islam karena mereka ingin mendapatkan peradaban hidup yang sempurna, mulai dari duduk, berdiri, berbaring, berbicara, dan berjalan.

“Mereka ingin hidup lebih tertata, itulah rahmat yang mereka cari untuk membangun hidup. Sudah lama mereka beragama selain Islam, tetapi hidup mereka justru dijauhkan dan malah menjadi terasing,” kata Ustadz Fadzlan.

Lebih lanjut, Ustadz Fadzlan menjelaskan, justru semakin kita mempertahankan Islam kemudian dibenci, difitnah malah akan menjadi cahaya.

“Semakin difitnah, cahaya Islam itu akan semakin dekat. Semakin dibenci rahmat akan terus mengalir untuk semua penduduk alam semesta. Rahmat kepada siapapun tanpa batas wilayah, warna kulit, ras. Islam hadir untuk semesta alam,” jelasnya
Taif, Kota Sejuk di Pinggiran Makkah

Taif, Kota Sejuk di Pinggiran Makkah

Haji dan umroh -- Arab Saudi tidak identik dengan hawa panas menyengat. Menepilah ke Taif untuk suasana sejuk pegunungan yang nyaman.

Terik matahari terlihat menyengat dari balik jendela mobil buatan Amerika Serikat, GMC yang membawa saja. Mobil yang melesat kencang itu, seolah tak bisa lepas dari kejaran matahari yang tepat berada di atas ubun-ubun kepala itu.

Udara begitu terik dan panas, begitu yang dirasa hampir semua penumpang di dalam mobil. Semua pemandangan di sekeliling kendaraan, hanya hamparan padang pasir dan gunung bebatuan. Hampir dua jam lebih, hanya padang pasir dan gunung bebatuan yang bisa disaksikan selepas dari pusat Kota Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi.

Setelah dua jam, atau setelah menelusuri jalan sepanjang 80 kilometer dari Kota Makkah. Tepatnya, ketika memasuki antara Pegunungan Asyir dan Al Hada. Laju kendaraan terasa meliuk-liuk, persis seperti perjalanan menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat atau tempat pengunungan lainnya di Indonesia.

Sejumlah rerumputan jenis perdu dan pepohonan jenis pohon ara dan pinus terlihat segar di mata. Sejumlah penumpang pun meminta, sopir GMC untuk segera menghentikan kendaraan. Permintaan pun dikabulkan tepat di sebuah puncak gunung di Pegunungan Asyir.

Alangkah terkejutnya, ketika bukan sinar matahari yang membakar kulit. Tetapi, hawa sejuk dan semilir angin membawa kesejukan. "Ih kaya di Puncak yah. Kok nggak panas," kata Wisnu salah satu anggota rombongan peziarah mengomentari sejuknya alam di pegunungan itu.

Tak hanya itu, penumpang GMC yang berjumlah 8 orang ini pun juga melihat segerombolan kera besar sedang berkumpul. Hewan ini bertengger di antara bebatuan dan jalan raya yang sepi. Mereka akan mengejar kendaraan yang menyempatkan berhenti dan melempari mereka dengan sejumlah makanan atau buah-buahan.

Setelah menunaikan salat dzuhur, rombongan dalam GMC yang kebanyakan wisatawan asal Indonesia ini pun melanjutkan perjalan menuju Kota Taif. Sekitar satu jam lagi waktu perjalanan memasuki pusat kota yang dijuluki Qaryah Al Mulk atau Desa Para Raja itu.

Kota ini berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut di lereng Pegunungan Sarawat. Sebagai catatan, untuk memasuki kota ini memang tidak mudah. Karena, bagi wisatawan yang kebanyakan adalah jamaah haji atau umrah akan kesulitan memasuki kota ini. Kalau hanya mengantungi visa haji atau umrah, tidak akan mendapatkan izin masuk.

Untuk memasuki wilayah ini tidak mudah, selain harus memiliki visa khusus. Maklum, selain dikenal sebagai tempat istirahat para pejabat dan keluarga kerajaan, di tempat ini juga terdapat sejumlah pangkalan militer Arab Saudi, termasuk sekutunya Amerika Serikat.

Ini yang juga dialami 8 penumpang GMC, termasuk detikTravel tempo hari saat mencoba masuk wilayah ini. Rombongan harus melewati sekitat 4 Pos Check Point. Di mana setiap pos terdapat belasan Askar (tentara) dan Polisi Baladiyah, Kerajaan Arab Saudi.

Semua penumpang kendaraan umum dan pribadi diminta turun dan diperiksa identitas dan kelengkapan surat-suratnya. Penduduk pribumi yang tidak punya kepentingan jelas pun dipaksa balik arah. Namun, karena rombongan peziarah dipersilakan lewat.

"Di sini sangat ketat. Taif ini dikenal sebagai peristirahat para kerabat kerajaan. Kalau musim panas, semua kerabat kerajaan ada di sini semua. Ya rekreasi dan sebagainyalah," ungkap Syamsul Laily (45) warga negara Indonesia asal Madura yang telah 13 tahun bermukim di Arab Saudi kepada detikTravel.

Menurut Syamsul, bila siang hari memang terlihat sepi. Bahkan beberapa titik tempat rekreasi pun kosong melompong. "Ya biasanya di sini tempat rekreasi itu, malam baru dikunjungi penduduk," terangnya lagi.

Taif memang dikenal di kawasan Arab Saudi sebagai kota perkebunan, baik sayuran buah-buahan dan bunga. Kurma, semangka, anggur, strawberry, delima, angrek, ambar, melati, misik dan madu ada di sini. Bunga-bungaan ini digunakan sebagai bahan minyak wangi, dan banyak diekspor ke luar negeri.

Makanya, lanjut Syamsul, kebiasaan para pejabat di Riyadh bila musim panas tiba akan memindahkan pekerjaannya ke Taif dan mengajak sanak keluarganya. "Nanti biasanya kalau musim panas agak ramai, maklum kalau sekarang kan memasuki musim peralihan atau semi di sini," ungkapnya lagi.

Di pinggir jalan hampir selalu ditemukan 'Sky-Lift' atau kereta gantung atau 'gondola' sembari melihat keindahan pemandangan dari ketinggian. Bila di Jakarta, Sky Lift berjalan lurus, di Thaif justru naik turun melewati bebatuan besar dan tanah kosong yang menghijau diselimuti rumput tipis. Untuk menaiki Sky Lift ini cukup merogoh kantong sekitar 20 Riyal saja alias Rp 54.000.

Menurut keterangan sejumlah mukimin, di kota ini kerap diselenggarakan pertemuan bilateral, regional dan internasional. Bahkan, sering diselenggarakan balapan unta yang menarik wisatawan pada setiap musim panas. Namun, justru memasuki musim semi dan dingin mulai Oktober hingga Januari, di bagian luar kota Taif atau dikenal kawasan Al Shafa akan panen buah delima dan bunga anggrek.

Yang menarik, ketika rombongan meneruskan perjalan menuju Al Shafa. Di kiri kanan jalanan di hamparan bukit berbatuan terhampat sejumlah pepohonan yang unik. "Itu pohon Zaqqum, pohon yang katanya satu-satunya tumbuh nanti di Neraka. Itu yang bakal jadi bahan makanan penghuni neraka," kata Syamsul menghentikan kendaraan yang dikemudikannya.

Rombongan pun turun dan langsung jeprat-jepret mengabadikan pohon itu. Pohon yang rindang setinggi dua hingga tiga meter itu dahannya penuh ditumbuhi duri yang sangat tajam, kokoh. "Pohon ini ketika kering juga ngga bisa dibakar," tukas Syamsul lagi.

Beberapa orang dari rombongan pun mencoba mematahkan sedikit ranting kering dan mencoba membakarnya, memang tidak ada yang terbakar. Tapi, tiba-tiba di atas perbukitan sirene mobil polisi patroli atau Askar Baladiyah meraung. Dari suara pengeras, terdengar teriakan petugas meminta kita terus berjalan. Maklum di negara ini untuk urusan foto memfoto agak banyak larangan. Rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Al Shafa.

Selain menjadi wilayah perkebunan dan wisata, di salah satu tempat di Thaif juga menjadi tempat Miqat atau untuk berihrom bagi jamaah Haji atau Umrah, yaitu di Wadi Sair Kabir. Di pusat kota, juga terdapat masjid yang sangat bersejarah, salah satunya adalah Masjid Abbas, yaitu masjid peninggalan paman Rasullulah SAW, Abdullah bin Abbas dan Masjid Ku'un, masjid di mana Nabi Muhammad SAW dilempari batu penduduk Taif.

Inilah salah satu daya tarik bagi segelintir orang mendatangi kota Taif. Taif telah menorehkan sejarah yang pahit dalam perjalanan awal dakwah Rasul Allah, Nabi Muhammad SAW. Terhitung tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Taif untuk berdakwah dan mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam.

Perjalanan ini dilakukan tidak lama setelah wafatnya Siti Khadijah pada 619 Masehi dan wafatnya Abu Thalib, pelindung utama yang juga paman Rasulullah SAW pada 620 Masehi. Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah ini yang disegani oleh kaum musyrik Qurais, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah SAW.

Selain Taif, di sekitar Makkah ada tempat lainnya yang lahannya subur, yaitu Jumum atau dikenal sebagai Wadi Fatimah. Hampir semua tanaman didapatkan di sini, termasuk buah-buahan. Wadi Fatimah terletak sekitar 30 kilometer dari Kota Makkah dan memiliki sumber air jernih, sejernih air kemasan. Kawasan ini akan dilewati semua wisatawan yang akan menuju arah Madinah.

Wadi Fatimah atau Telaga Fatimah berada di lembah hijau di tengah gurun pasir yang kering tandus. Ada yang menarik, air Wadi Fatimah dinilai bisa membangkitkan vitalitas bagi yang mengkonsumsinya. Namun sejumlah ulama menyatakan Wadi Fatimah tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan putri Rasulullah SAW, Fatimah Al Zahra.

Tempat wisata ziarah lainnya yang sangat dikenal di sekitar Makkah adalah Gua Hira di Jabal (Gunung) Nur dan Gua Tsur di Jabal Tsur. Dua tempat ini berada sekitar 10 kilometer dari Makkah. Untuk menuju kedua tempat ini wisatawan hanya merogoh kocek 10 riyal atau Rp 27.000 bila menggunakan taksi.
ANGGITO: 16 PIHK LAKUKAN PELANGGARAN

ANGGITO: 16 PIHK LAKUKAN PELANGGARAN

haji indonesia
Jakarta, 19/3 (Sinhat)-Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu menyatakan, tercatat 16 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) melakukan pelanggaran, yang 11 di antaranya dikenai sanksi dan peringatan keras.

Pernyataan itu ia kemukakan saat memberi penjelasan sebelum dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Agama dan Polri tentang pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyelenggaraan ibadah haji khusus dan umroh di Jakarta, Selasa.

Nota kesepahaman itu sendiri ditandatangani Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Polisi Fajar Prihantoro dan Dirjen PHU Anggito Abimanyu dengan disaksikan Menteri Agama Suryadharma Ali, para pejabat dari Kementerian Agama, Polri dan sejumlah pengurus asosiasi penyelenggara perjalanan haji dan umroh.

Dalam acara tersebut juga hadir Kepala Pendidikan Polri Komjen Pol Budi Gunawan, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dan Irjen Kemenag M. Jasin.

Anggito menjelaskan, pelanggaran PIHK pada umumnya berupa memanfaatkan dana jemaah untuk keperluan pribadi pengurus atas perusahaan, keterlambatan transfer, melakukan penggantian porsi Jemaah, jemaah gagal berangkat dan tidak melayani jemaah sesuai perjanjian.

Ke-11 PIHK tersebut adalah PT Oranye Patria Wisata, PT Tisaga Nurkhotimah, PT Farazah Astatama, Tour & Travel, PT Madani Prabu jaya, PT Ghadzaz, PT Prima Astuti Sejahtera dan PT Kemang Nusantara. Mereka telah diberi peringatan dan ancaman pencabutan izin.

Sementara lima PIHK lainnya yaitu PT Noorhana Pertiwi, PT Madaniah Semesta Wisata, PT Laser Praktyasa, PT Al Ahram Sarana Wisata dan PT Aero Global Indonesia. Kelimanya melakukan kesalahan yang masih ditoleransi karena unsur kelalaian. Tidak miliki izin

Anggito juga menyebut beberapa nama perusahaan yang tidak memiliki izin dan gagal memberangkatkan ratusan jemaah, antara lain PT Jabal Rahmah, PT Safarina Niaga Utama dan PT Aziz Audinia Wisata.

Sementara itu, untuk pelaksanaan ibadah umroh pada 2013 telah terjadi kasus Jemaah umroh terlantar, baik di Indonesia, di Malaysia maupun di Arab Saudi karena penyelenggarannya tidak bertanggung jawab atas kewajibannya. Mereka adalah PT Padang Arafah berdomisili di Jawa Timur (tidak memiliki izin). Jemaah terlantar di Surabaya sebanyak 500 orang.

PT Gema Arofah (punya izin) berdomisili di Jakarta. Jemaah terlantar di Kuala Lumpur disebabkan jadwal yang tidak pasti. Di Arab Saudi, jemaahnya tidak mendapat akomodasi sebagaimana mestinya. Jemaahnya sebanyak 98 orang.

Juga PT Nuansa Insti Semesta, tidak memiliki izin. Jemaahnya terlantar di Arab Saudi, belum memiliki tiket pulang. Jemaah sebanyak 49 orang. PT Khalifah Sultan tour, tidak memiliki izin. Jemaah asal Gorontalo terlantar di Jakarta, belum memiliki tiket pemberangkatan dan pemulangan sebanyak 194 orang.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah penyelesaian. Pertama, memastikan kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang bertindak sebagai provider, hendaknya dalam memberikan visa hanya kepada PPIU yang telah memiliki izin dari Kementerian Agama.

Kedua, kata dia, melakukan koordinasi dengan kanwil Kemenag, kantor misi haji di Arab Saudi dan kedubes di luar negeri untuk mengidentifikasi masalah jemaah umroh di dalam dan luar negeri. Ketiga, mengimbau masyarakat menggunakan biro perjalanan haji dan umroh resmi. Keempat, melakukan penanganan administratif hukum kepada penanggung jawab biro perjalanan dan kelima melakukan kerja sama dengan kepolisian.

Ia menambahkan, jumlah jemaah haji khusus setiap tahun sekitar 17 ribu. Untuk Jemaah umroh tahun 2012 sekitar 500 ribu dan diperkirakan tahun 2013 akan mengalami peningkatan tajam.(ess)
menag khwatir peyelenggaraan ibadah haji tersendat

menag khwatir peyelenggaraan ibadah haji tersendat


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku khawatir penyelenggaraan ibadah haji 2013 mengalami kemunduran.

Kecemasan Menag karena disebabkan dampak perluasan kompleks Masjidil Haram dan kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi terkait penghapusan kehadiran kantor misi haji di Jeddah.

Pernyataan itu dikemukakan Suryadharma Ali seusai peluncuran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB-PTAIN) di Jakarta.

SDA mengakui bayang-bayang mendapat pondokan 100 persen dekat dengan Masjidil Haram dengan jarak kisaran dua kilometer mustahil dapat dicapai. "Sebab kini sejumlah hotel yang berdekatan dengan Masjidil Haram jumlahnya hanya dapat dihitung dengan sebelah jari tangan," sebut Menag.
ijin resmi visa umroh sudah di bagikan ke 88 travel umroh

ijin resmi visa umroh sudah di bagikan ke 88 travel umroh


visa umrohJAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) merilis Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) tahun ini yang memeroleh izin resmi dan sebagai provider atau penyedia visa umroh.
PPIU ini sudah resmi mendapat izin dari Kementerian Haji Arab Saudi dan sudah bekerja sama dengan provider visa dari Arab Saudi. PPIU juga dapat memberikann visa pada PPIU lain yang telah memiliki izin dari Kementerian Agama.
Direktur Pembinaan Haji, Ahmad Kartono mengatakan, jumlah PPIU yang sudah mengantongi izin sampai saat ini sebanyak 402 penyelenggara. Yaitu, 254 PPIU sebagai Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus dann 148 penyelenggara Umrah.
"PPIU berkewajiban memberangkatkan dan memulangkan jamaah umroh," kata Kartono saat konferensi pers di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/3).
Kartono menambahkan, penyelenggaraan umroh biro perjalanan dibuktikan dengan tiket pesawat Pulang Pergi (PP) yang unrefundeble, pengurusan dokumen visa, memberikann pelayanan ibadah, akomodasi, transportasi, dan konsumsi baik di tanah air, perjalanan dan selama di Arab Saudi.
Masyarakat diminta berhati-hati ketika mendaftar umroh. "Jangan sampai masyarakat mendaftar di PPIU yang tidak terdaftar di Kementerian Agama," kata Kartono.
Sebab, PPIU yang tidak terdaftar resmi di Kementerian Agama diluar tanggung jawab Kementerian. Masyarakat dapat melihat daftar PPIU yang memiliki izin di website Kementerian Agama. 
"Namun kita akan menggandeng pihak kepolisian untuk mengawasi dan menindak PPIU yang menipu jamaah umroh," kata dia menegaskan.Menurut Kartono, tiap tahun ada sedikitnya 10 pengajuan izin travel baru di Kementerian Agama. Kalaumemang sudah memenuhi semua persyarratan semua pengajuan akan diberikan izin. Namun, tetap ada perjanjian dengan Kemenag ketiki PPIU melanggar perjanjian, akan diberi sanksi.
ada inn mengerjakan umroh ? Kami travel primasaidah travel umroh jakarta selatan siap membantu anda  

BPIH bisa di tetapkan bulan april ..

penyelenggara haji dan umroh
Jakarta (Pinmas) — Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau yang biasa disebut BPIH diharapkan sudah bisa ditetapkan pada bulan April. Hal ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji, Sri Ilham Lubis, ketika menerima kunjungan dari anggota Komisi C DPRD Kab. Tuban, Jawa Timur yang membidangi masalah kesejahteraan rakyat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (20/02).
“Tahun ini, sudah disepakati dalam raker Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR RI agar pembahasan BPIH dilakukan lebih awal,” tegas Sri.
Sehubungan itu, lanjut Sri, pembahasan BPIH di DPR sudah dilakukan sejak bulan Januari 2013. “Sekarang sedang disiapkan segala sesuatunya, termasuk pembahasan tentang komponen terbesar dalam BPIH, yaitu penerbangan yang
mencapai 60%,” kata Sri.
Menurut Sri, salah satu upaya Kementerian Agama untuk mempercepat proses pembahasan BPIH adalah dengan mengirim tim penyewaan perumahan,transportasi, dan katering. “Tim yang diberangkatkan sejak tanggal 17 Januari ini bertugas melakukan survei harga dan mendapatkan pemondokan
yang lebih baik dan lebih dekat,” ujar Sri.
Namun demikian, Sri juga menjelaskan bahwa sekarang ini banyak sekali gedung di sekitar Masjidil Haram yang sudah, sedang, dan akan dibongkar untuk perluasan masjid. Sebagian besar di antaranya bahkan termasuk yang biasa ditempati oleh jamaah haji Indonesia. Sehubungan itu, tugas untuk
mendapatkan pemondokan yang lebih dekat dan lebih baik merupakan tanggung jawab berat yang harus dilakukan oleh Tim.
“Mungkin pemondokan akan sedikit menjauh dari Masjidil Haram karena adanya perluasan. Sehubungan itu, harga sewa pemondokan pun semakin mahal,” kata Sri.
Agar harga sewa dapat dikendalikan, Menteri Agama, kata Sri, telah mengirim surat kepada Gubernur Makkah untuk ikut mengatur harga sewa pemondokan di Makkah. “Kita tetap berusaha agar bisa memperoleh yang terbaik,” tutup Sri. (mkd)

Post Terbaru